Senin, 30 November 2020

Jika Hapal Hendak Juga Menjaga

 

Sumber Foto: Republika.co.id, Copy Right: Antara

Selasa malam (24/11/2020) ini terasa menyejukkan bathin, setelah terlampau lama tak dilangsungkan pengajian bulanan di dusun kami, Dasan Re. Pengajian pembuka bulan ini disi oleh Ustadz H. Haikal Qarar, Ustadz baru yang kami dapuk mengisi pengajian di Masjid, selain dari TGH. Ruslan Zain An-Nahdly, dan Ustadz Ahmah Hulaifi, M.H. Masyarakat pun banyak yang hadir, meski tak sebanyak jamaah shalat jumat tentunya, tapi riuh keramaian cukup terasa.

Penyampaian Ustadz  H. Haiqal Qarar seputar Fadhailul `ilm, teringkas pada Islam, Iman, dan Ihsan yang dijelaskan pada tiga ilmu; fikih, ushuluddin, dan tasawuf. Terlampau banyak kalau diterangkan secara mendetail pada laman pribadi saya ini, belum lagi tabiat para netizen yang mudah terkantuk jika membaca tulisan terlalu panjang.

Saya tentu mencatat banyak hal mencerahkan, salah satu hal yang kuat menarik saya untuk menuliskan tulisan ini adalah seputar dalil-dalil agama yang secara tekstual mengungkapkan begitu mudahnya kita mendapatkan pahala, begitu mudahnya kita mendapatkan surga, hanya dengan menghapal teks ayat, hadis, dan sebagainya; tentu saya juga bahagia dengan hal ini, karena saya juga tak perlu repot-repot. Namun, jika dipahami lebih mendalam, ada tanggung jawab besar.

Seperti hadis-hadis mengenai menghapalkan ayat al-Quran, shalawat, atau hadis-hadis yang diganjar pahala karena menghapal.

إن لله تسعة و تسعين اسما من احصاها دخل الجنة

“Sesungguhnya Allah swt memiliki 99 nama,barangsiapa menghitungnya ia akan masuk surga” (HR. Bukhari 2736, Muslim 2677) dalam lafadz yang lain tidak menggunakan kata احصا, tetapi الجنة دخل حفظها من, barangsiapa yang menghapalnya ia akan masuk surga.

Contoh hadis lain menyebutkan, bahwa barangsiapa menghapal 40 hadis yang berkaitan dengan perkara agamanya, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat pada golongan fuqaha dan ulama. Kata menghapal pada hadis ini menggunakan kata حفظ.

Perlu diketahui kata حفظ yang sering digunakan pada dalil-dalil agama tidak hanya berarti menghapal, ia juga kuat diartikan dengan menjaga. Artinya dalil-dalil agama, ayat al-Quran sudah selayaknya tidak hanya dihapal, tetapi perju dijaga dalam bentuk aplikatif pada perbuatan, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.