Jumat ,3 januari 2013
Al insan al kamil
Karya Abdul al karim
al jili
Oleh:prof,Dr.yunasril
Ali,MA,
(Seminar nasional
filsafat islam dan tasawuf ,PMIAI UPM –ICAS Jakarta,STFI sadra Jakarta )
Jalan pejaten raya
No.19 jakarta selatan-12510
Al- insan al
kamil fi ma’rifat al- al awa’il adalah kitab yang dikarang oleh
abdul karim al- jili,seorang syaikh yang diberi gelar “quthb ad-din” suatu
gelar yang tertinggi dalam hierarki sufi,kitab ini terdiri dari dua bagian
namun diterbitkan dalam satu jilid juz pertama tersusun dari 41 bab sedangkan
juz kedua tersusun dari 22 bab ,penulisan insanul kamil ini dimaksudkan sebagai
panduan dalam mengenal Tuhan dengan tajalliyat Nya melalui makhluk-makhluknya
yang merupakan bagian akhir dari tajalliyatNya itu,dan kitab ini bertujuan agar para pencari Tuhan
tertuntun dalam pengembaraannya menuju Tuhan.
Termotivasi
oleh keinginan agar jangan sampai tasawuf keluar dari jalur al-qur,an dan
sunnah maka kitab ini dibuat yang
berdasarkan atau bersumber dari “al kasyf al-sharih”dan “al –khabar al-sahih”,sekalipun ternyata waktu kapan
dibuatnya kitab ini tidak dapat dideteksi ternyata kitab ini pun bukan kitab yang
pertama yang membahas topik seperti
kitab ini ,ada dua buah kitab yang merupakan rujukan dari kitab ini yaitu al-khaf wa al raqim fi syarh bi ism
Allah al-rahman al-rahim dan al- quthb al- ajaib.
Popularitas
dari kitab insanul kamil ternyata disokong oleh atmosfer al- jili yang hidup
ditengah-tengah suasana ilmiah di yaman,yang mana terdapat banyak tempat
menuntut ilmu dan para syaikh banyak mencurahkan ilmunya kepada para penuntut
ilmu,al jili sendiri memiliki banyak guru dan salah satu guru yang banyak ia
sebutkan dalam kitabnya adalah syaikh ismail ibn Ibrahim al- jabarti,syaikh ini
memberikan pengaruh yang besar dalam kembang-kempis spiritual dan intelektual
al -jili,bahkan syaikh ini disebut dengan “gharib al awliya”,ustadz al dunya
“,quthb al kamil ,muhaqqiq al -fadl,dan syaraf al- din dll.
Dikarenakan
syaikh al- jabarati merupakan penerus dan pengembang mazhab wahdat al wujud ibn
arabi maka hal ini mempengaruhi al -jili,sehingga
terlihat dalam karya insanul kamilnya yang
banyak dipengaruhi oleh pemikiran sufistik ibn arabi.
Al -jili
sendiri adalah seorang kutu buku yang banyak membaca karya –karya para ulama
tasawuf selain ibn arabi sehinggga menjadikan wawasannya luas,namun ia tidak
meninggalkan kritisisasi terhadap
karya-karya ulama tersebut,selain itu juga al- jili menguasai ilmu-ilmu diluar
tasawuf seperti fisika,kimia,biologi astronomi dan lain-lain.
Seperti yang
kami katakan pada paragraph sebelumnya bahwa
pemikiran ibn arabi mendominasi dalam kitab insanul kamil
ini,bahkan istilah insanul kamil sendiri
berasal dari ibnu arabi namun al- jili hanya mengembangkannya agar lebih
rinci,sistematis ,dan komprehensif.
Jika kita
memandang dari kacamata awam kitab ini adalah kitab yang tidak memiliki korelasi
antara judul dan isinya namun bagi para sufi kitab ini antara judul dan isi
terkorelasi dengan baik,dan kitab ini banyak membicarakan tentang ketuhanan
hanya satu bab pada bab ke 60 yang membahas tentang manusia paripurna,namun
sebenarnya pembahasan yang banyak mengenai ketuhanan dalam kitab ini akan
mengerucut kepada manusia
paripurna,karena manusia paripurna tidak dapat terlepas dari masalah ketuhanan
yang klimaksnya adalah manusia paripurna
merupakan mikrokosmos miniature alam
semesta yang memanisfetasikan seluruh sifat-sifat dan asma Tuhan secara
sempurna.
Kitab insanul
kamil karya al- jili ini merupakan kitab yang paling monumental,ini tidak
mengherankan karena al -jili telah mengerahkan
kemampuannya secara total,ia mengeksploitasi filsafat sufistiknya,ia
juga menghadirkan pengalaman-pengalaman sufismenya,yang menarik juga bahwa al jili menghadirkan pengalaman-pengalaman
pengembaraanya ke negeri-negeri islam
dan luar negeri islam dan mengukuhkan kitab ini dengan konsep-konsep psikologi,sejarah,perbandingan
agama, serta dengan sokongan dari
argumen-argumen aqliyah dan bathiniyah menyebabkan kitab ini menjadi
kitab yang kaya dan unik.
Aspek bahasa
juga menjadi hal yang mendukung dalam kitab ini,al- jili menggunakan bahasa
yang baik dan mudah dipahami tanpa menghilangkan istilah-istilah yang memang
sukar dipahami karena memiliki makna
yang dalam tak bertepi sehingga menjadikan kitab ini banyak
diminati,para pembaca tidak bosan dengan kitab ini karena bahasanya tidak
monoton bahkan memberikan rasa penasaran ketika pembaca sampai pada kata-kata
metaphor yang kaya makna,karya ini pun dilengkapi dengan
puisi-puisi yang mampu membangkitkan perasaan yang mendalam terhadap Tuhan.
Sejalan dengan
background al -jili yang menghabiskan hidupnya dalam pengembaraan menjadi tolak
ukur tersebarnya kitab ini di
belahan-belahan dunia,kemudian dilannjutkan oleh para khutthat yang menyalin
kitab ini kedalam bentuk naskah yang
kemudian disyarahkan oleh para cendekiawan
dan ulama yang berkecimpung di dalamnya,bahkan fragmen awalnya telah
diterjemahkan kedalam bahasa prancis dengan judul del’homme universal kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa inggris
oleh Angela culme –seymour dengan judul universal man diterbitkan oleh penerbut
beshara publication tahun 1983.
Kitab ini
membekaskan pengaruh yang signifikan
dalam dunia sufi bahkan para kaum terpelajar mengetahui istilah ini sekalipun
pengetahuan mereka belum tentu sejalan dengan
keinginan pengarang kitab ini atau dunia sufistik tetapi istilah
“insanul kamil” telah menjadi dambaan yang menggambarkan manusia ideal.
Pengaruh yang
perlu disoroti juga terkait penyebaran kitab ini adalah jumlah syarah yang
dilakukan oleh para sufi karena simpati dan ingin berbagi pengetahuan tentang
kitab ini,selain itu juga dapat dilihat penyebab dari kitab ini adalah pada
pengembangan ajaran tersebut seperti
yang dilakukan oleh Muhammad ibn fadl Allah al burhanpuri melalui karya nya al-
tuhfat al- mursalah yang ternyata mempermudah pemahaman terhaapa insanul
kamil yang menyebabkan ajaran insanul
kamil semakin meluas di kalangan masyarakat.
Lain lagi
dengan amir abdul al qadir al jaza’iri dalam karyanya al mawaqif al ruhhiyah wa
al-fuyudhat al subbuhiyah yang cukup luas mengembangkan ajaran wahdat al wujud ,dan kitab ini pun
memperteguh kitab insanul kamil al -jili bahkan suhaylah abdul al-ba’its yang
menjadikan tokoh ini tidak terpisahkan,dan dewasa ini ajaran wahdat al wujud
semakin popular,Berbeda dengan nusantara
penyebaran insanul kamil dipelopori oleh
hamzah fansuri yang mengembangkan ajaran ini melalui berbagai karyanya.
Pada awal abad
ketiga hijriah Abu yazid al-busthami memunculkan konsep manusia paripurna
dengan istilah wali al- kamil,yaitu orang yang telah mencapai makrifat yang
sempurna tentang Tuhan,dan telah fana dalam sifat-sifat ketuhanan,kemudian
konsep manusia paripurna yang lebih unik dimunculkan oleh al -hallaj dengan
ajarannya tentang al -haqiqah muhamadiyah atau yang popular dengan nur Muhammad ,berlanjut kepada konsep manusia
paripurna yang dimunculkan oleh al –suhrawardi al maqtul yang menampilkan
manusia idealnya dengan sebutan al- hakim mutaaliah (orang bijak yang berketuhanan),menurutnya
orang yang mendalami filosofis dan keruhanian itulah al-hakim mutaaliah yang
menjadi pemimpin segenap alam,barulah setelah
itu muncul konsep al muqarrab dan al- muhaqqiq dari ibnu sab’in dan insanul kamil dari al-
jili.
Memahami ajaran
insanul kamil memerlukan pehaman terhadap ajaran dasar tasawuf,pada dasarnya
tasawuf mengajarkan pendekatan diri
kepada Tuhan,mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara penyucian
hati yaitu dengan melakukan amal-amal
ibadah dan peningkatan kualitas kepribadian,kemudian ajaran tasawuf yang kedua
adalah perenungan diri ,proses mengenal diri ini dimulai dengan mengenal asal
muasal diri kita yaitu dari Tuhan yang nantinya kita akan mengenal proses tanazzul,dimana Tuhan menampilkan
dirinya melalui suatu proses panjang ,sehingga sampai pada penampilan dirinya
secara sempurna pada manusia,nah proses panjang
yang bersifat ilahiah inilah yang menjadi ajaran sentral kitab insane al
kamil.
Saleem
rewriter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar