Selasa, 07 Januari 2014

insan al kamil

Jumat ,3 januari 2013

Al insan al kamil
Karya Abdul al karim al jili
Oleh:prof,Dr.yunasril Ali,MA,
(Seminar nasional filsafat islam dan tasawuf ,PMIAI UPM –ICAS Jakarta,STFI sadra  Jakarta )
Jalan pejaten raya No.19 jakarta selatan-12510

Al- insan al kamil fi  ma’rifat al-  al awa’il adalah kitab yang dikarang oleh abdul karim al- jili,seorang syaikh yang diberi gelar “quthb ad-din” suatu gelar yang tertinggi dalam hierarki sufi,kitab ini terdiri dari dua bagian namun  diterbitkan dalam satu jilid  juz pertama tersusun dari 41 bab sedangkan juz kedua tersusun dari 22 bab ,penulisan insanul kamil ini dimaksudkan sebagai panduan dalam mengenal Tuhan dengan tajalliyat Nya melalui makhluk-makhluknya yang merupakan bagian akhir dari tajalliyatNya itu,dan  kitab ini bertujuan agar para pencari Tuhan tertuntun dalam pengembaraannya menuju Tuhan.

Termotivasi oleh keinginan agar jangan sampai tasawuf keluar dari jalur al-qur,an dan sunnah  maka kitab ini dibuat yang berdasarkan atau bersumber dari “al kasyf al-sharih”dan “al –khabar  al-sahih”,sekalipun ternyata waktu kapan dibuatnya kitab ini tidak dapat dideteksi  ternyata kitab ini pun bukan kitab yang pertama yang membahas  topik seperti kitab ini ,ada dua buah kitab yang merupakan rujukan dari kitab ini  yaitu al-khaf wa al raqim fi syarh bi ism Allah al-rahman al-rahim dan al- quthb al- ajaib.
Popularitas dari kitab insanul kamil ternyata disokong oleh atmosfer al- jili yang hidup ditengah-tengah suasana ilmiah di yaman,yang mana terdapat banyak tempat menuntut ilmu dan para syaikh banyak mencurahkan ilmunya kepada para penuntut ilmu,al jili sendiri memiliki banyak guru dan salah satu guru yang banyak ia sebutkan dalam kitabnya adalah syaikh ismail ibn Ibrahim al- jabarti,syaikh ini memberikan pengaruh yang besar dalam kembang-kempis spiritual dan intelektual al -jili,bahkan syaikh ini disebut dengan “gharib al awliya”,ustadz al dunya “,quthb al kamil ,muhaqqiq al -fadl,dan syaraf al- din dll.
Dikarenakan syaikh al- jabarati merupakan penerus dan pengembang mazhab wahdat al wujud ibn arabi maka hal ini mempengaruhi  al -jili,sehingga terlihat dalam karya insanul kamilnya yang  banyak dipengaruhi oleh pemikiran sufistik ibn arabi.
Al -jili sendiri adalah seorang kutu buku yang banyak membaca karya –karya para ulama tasawuf selain ibn arabi sehinggga menjadikan wawasannya luas,namun ia tidak meninggalkan  kritisisasi terhadap karya-karya ulama tersebut,selain itu juga al- jili menguasai ilmu-ilmu diluar tasawuf seperti fisika,kimia,biologi astronomi dan lain-lain.
Seperti yang kami katakan pada paragraph sebelumnya bahwa  pemikiran ibn arabi mendominasi dalam kitab insanul kamil ini,bahkan  istilah insanul kamil sendiri berasal dari ibnu arabi namun al- jili hanya mengembangkannya agar lebih rinci,sistematis ,dan komprehensif.
Jika kita memandang dari kacamata awam kitab ini adalah kitab yang tidak memiliki korelasi antara judul dan isinya namun bagi para sufi kitab ini antara judul dan isi terkorelasi dengan baik,dan kitab ini banyak membicarakan tentang ketuhanan hanya satu bab pada bab ke 60 yang membahas tentang manusia paripurna,namun sebenarnya pembahasan yang banyak mengenai ketuhanan dalam kitab ini akan mengerucut kepada  manusia paripurna,karena manusia paripurna tidak dapat terlepas dari masalah ketuhanan yang klimaksnya adalah  manusia paripurna merupakan mikrokosmos miniature alam  semesta yang memanisfetasikan seluruh sifat-sifat dan asma Tuhan secara sempurna.
Kitab insanul kamil karya al- jili ini merupakan kitab yang paling monumental,ini tidak mengherankan karena al -jili telah mengerahkan  kemampuannya secara total,ia mengeksploitasi filsafat sufistiknya,ia juga menghadirkan pengalaman-pengalaman sufismenya,yang menarik juga bahwa  al jili menghadirkan pengalaman-pengalaman pengembaraanya ke negeri-negeri  islam dan luar negeri islam dan mengukuhkan kitab ini dengan  konsep-konsep psikologi,sejarah,perbandingan agama, serta dengan sokongan dari  argumen-argumen aqliyah dan bathiniyah menyebabkan kitab ini menjadi kitab yang kaya dan unik.
Aspek bahasa juga menjadi hal yang mendukung dalam kitab ini,al- jili menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami tanpa menghilangkan istilah-istilah yang memang sukar dipahami karena memiliki makna  yang dalam tak bertepi sehingga menjadikan kitab ini banyak diminati,para pembaca tidak bosan dengan kitab ini karena bahasanya tidak monoton bahkan memberikan rasa penasaran ketika pembaca sampai pada kata-kata metaphor  yang  kaya makna,karya ini pun dilengkapi dengan puisi-puisi yang mampu membangkitkan perasaan yang mendalam terhadap Tuhan.
Sejalan dengan background al -jili yang menghabiskan hidupnya dalam pengembaraan menjadi tolak ukur tersebarnya  kitab ini di belahan-belahan dunia,kemudian dilannjutkan oleh para khutthat yang menyalin kitab ini kedalam bentuk naskah  yang kemudian disyarahkan oleh para cendekiawan  dan ulama yang berkecimpung di dalamnya,bahkan fragmen awalnya telah diterjemahkan kedalam bahasa prancis dengan judul del’homme universal kemudian diterjemahkan kedalam  bahasa inggris oleh Angela culme –seymour dengan judul universal man diterbitkan oleh penerbut beshara publication tahun 1983.
Kitab ini membekaskan pengaruh yang  signifikan dalam dunia sufi bahkan para kaum terpelajar mengetahui istilah ini sekalipun pengetahuan mereka belum tentu sejalan dengan  keinginan pengarang kitab ini atau dunia sufistik tetapi istilah “insanul kamil” telah menjadi dambaan yang menggambarkan manusia ideal.
Pengaruh yang perlu disoroti juga terkait penyebaran kitab ini adalah jumlah syarah yang dilakukan oleh para sufi karena simpati dan ingin berbagi pengetahuan tentang kitab ini,selain itu juga dapat dilihat penyebab dari kitab ini adalah pada pengembangan ajaran tersebut  seperti yang dilakukan oleh Muhammad ibn fadl Allah al burhanpuri melalui karya nya al- tuhfat al- mursalah yang ternyata mempermudah pemahaman terhaapa insanul kamil  yang menyebabkan ajaran insanul kamil semakin meluas di kalangan masyarakat.
Lain lagi dengan amir abdul al qadir al jaza’iri dalam karyanya al mawaqif al ruhhiyah wa al-fuyudhat al subbuhiyah yang cukup luas mengembangkan  ajaran wahdat al wujud ,dan kitab ini pun memperteguh kitab insanul kamil al -jili bahkan suhaylah abdul al-ba’its yang menjadikan tokoh ini tidak terpisahkan,dan dewasa ini ajaran wahdat al wujud semakin popular,Berbeda dengan nusantara  penyebaran insanul kamil dipelopori oleh  hamzah fansuri yang mengembangkan ajaran ini melalui berbagai karyanya.
Pada awal abad ketiga hijriah Abu yazid al-busthami memunculkan konsep manusia paripurna dengan istilah wali al- kamil,yaitu orang yang telah mencapai makrifat yang sempurna tentang Tuhan,dan telah fana dalam sifat-sifat ketuhanan,kemudian konsep manusia paripurna yang lebih unik dimunculkan oleh al -hallaj dengan ajarannya tentang al -haqiqah muhamadiyah atau yang popular dengan nur  Muhammad ,berlanjut kepada konsep manusia paripurna yang dimunculkan oleh al –suhrawardi al maqtul yang menampilkan manusia idealnya dengan sebutan al- hakim mutaaliah (orang bijak yang berketuhanan),menurutnya orang yang mendalami filosofis dan keruhanian itulah al-hakim mutaaliah yang menjadi pemimpin segenap alam,barulah setelah  itu muncul konsep al muqarrab dan al- muhaqqiq  dari ibnu sab’in dan insanul kamil dari al- jili.
Memahami ajaran insanul kamil memerlukan pehaman terhadap ajaran dasar tasawuf,pada dasarnya tasawuf mengajarkan pendekatan diri  kepada Tuhan,mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara penyucian hati  yaitu dengan melakukan amal-amal ibadah dan peningkatan kualitas kepribadian,kemudian ajaran tasawuf yang kedua adalah perenungan diri ,proses mengenal diri ini dimulai dengan mengenal asal muasal diri kita yaitu dari Tuhan yang nantinya kita akan mengenal  proses tanazzul,dimana Tuhan menampilkan dirinya melalui suatu proses panjang ,sehingga sampai pada penampilan dirinya secara sempurna pada manusia,nah proses panjang  yang bersifat ilahiah inilah yang menjadi ajaran sentral kitab insane al kamil.

 Saleem  rewriter






Tidak ada komentar:

Posting Komentar