Jumat
20 Desember 2013
Fushush Al hikam
Ibn Araby
Oleh:Prof.Dr.Kautsar
Azhari Noer
Seminar Nasional Filsafat Islam dan Tasawuf:PMIAI-ICAS Jakarta,STFI
SADRAJakarta
Jalan Pejaten Raya No.19 Jakarta Selatan-12510
Ṏ.Latar Belakang
Penulisan
Ibn Arabi hidup
pada masa dimana islam mengalami kemunduran,yang ditandai dengan berdirinya
bermacam-macam dinasti yang memisahkan diri dari kekuasaan khalifah Bagdad,yang
pada akhirnya bagdad jatuh di tangan hulagu khan(1258),namun kemunduran yang
menimpa islam tidak serta merta meruntuhkan segalanya,tetapi pada masa ini
sufisme atau tasawuf,sastra dan seni berkembang,dan menurut julian baldick,masa
ini adalah masa suburnya penulisan karya-karya sufisme oleh para penulis dan
teoritikus tentang sufisme seperti Al sarraj,Al kalabadzi,Abu Thalib Al
makki,Al sulami,Al qusyairi,Al hujwiri,Abu Hamid Al Ghazali,’Ayn Qudlat Al
hmadani,Ibn Araby,dan Rumi.
Muhammad Ibn ‘Ali
Ibn Muhammad Ibn ‘Arabi Al-Tha’i Al Hatimi lahir 17 ramdhan 560 H,bertepatan
dengan 28 juli 1165 M.di Mursia Spanyol bagian tenggara,dan wafat pada 22
Rabiul akhir 638 H,bertepatan dengan November 1240 M,di Damaskus Suriah,adapun
kehidupan sufi Ibn Arabi dibagi menjadi tiga Fase:
Ø Fase persiapan
dan pembentukan dirinya sebagai sufi(560-598/1165-1202).
Ø Fase peningkatan
dan pengembangan kehidupan sufinya(598-620/1202-1223)
Ø Fase kematangan kehidupan
spiritual dan intelektuanya sebagai seorang sufi.
Kitab Fushus
Al-hikam ditulis pada masa kememasan dan inspiratif Ibn Arabi,dalam
pengakuannya bahwa ia pernah bermimpi dan bertemu dengan Rasulullah Saw yang
membawa kitab dan berkata bahwa kitab tersebut adalah kitab Fushus Al hikam dan
meminta Ibn Arabi untuk menyebarkannya kepada manusia agar mengambil manfaat
dari kitab tersebut,lalu setelah itu kitab ini diterbitkan tanpa penambahan
ataupun pengurangan sesuai dengan yang disampaikan Rasulllah Saw,Ibn Arabi
meyakini bahwa kitab ini benar datang dari Rasulullah Saw,karena kitab ini
menyajikan kebijaksanaan spiritual sejati dari Nabi Muhammad Saw.
Tokoh-tokoh seperti jane clark,A.E.Affi,R.A Nicholson dan
Michael Chodkiez telah memberikan sumbangsihnya dalam menilai Ibn Arabi,yang
kesemua tokoh ini memiliki pandangan yang berbeda tentang ibn Arabi(fushus al
hikam)nya,sekalipun pandangan para tokoh ini berbeda namun tetap dapat
dikatakan sumber utama fushus Al hikam
adalah Al qur’an sendiri.
Ṏ.Karakteristik
Salah satu karakteristik buku ini bahwa buku ini
tidak dapat dipahami sebelum membaca atau mempelajari kitab yang lain karangan
Ibn arabi seperti al futuhat Al makkiyah,jangankan orang eropa atau lainnya
,orang arab sendiri belum tentu mampu memahami kitab ini tanpa merujuk pada
kitab-kitab lain karangan Ibn Arabi ,teks-teks yang terkandung didalamnya pun
aneh dan bertentangan dengan logika yag sangat sulit dipahami,sekalipun kitab
ini sulit untukdipahami namun apabila sudah terbiasa menghadapi teks-teks nya
maka para pembaca akan kecanduan dan terhipnotis akan kedalaman makna kitab ini
dan membantu untuk memahami kitab-kitab yang mengandung pengetahuan eksetorik
seperti tao te ching,chuag tzu,baghavad
gita dan upanisad disebabkan kitab-kitab ini memiliki titik temu.
karakteristik yang lain dari kitab ini
adalah bahwa karya ini terdiri dari 27
bab yang menampilkan kutipan-kutipan ayat Al qur’an dan hadist-hadist nabi dalam setiap bab
kecuali bab yang pendek,kutipan-kutipan ayat al-qur’an nya pun tidak diambil
sampai akhir melainkan potongan –potongan yang sesuai dengan apa yang
dibicarakannya,selain itu juga fushus al hikam dipandang sebagai tafsir
mistikal karena Ibn arabi banyak mendasari perkataan nya atau pandangannya
dengan qur’an,ia juga memaknai Al qur’an atau kata-kata Al qur’an tidak hanya
memiliki satu makna tetapi memiliki banyak makna kalau terus diselami atau dimaknai,sebagaimana
pengutipan Al qur’an Ibn arabi mengambil hadis yang sesuai dengan pokok yang ia
bicarakan meskipun banyak dari ulama yang menolak tasawauf menganggap hadis
yang diambil oleh Ibn arabi tidak shohih,yang terakhir dari karakteristik kitab
ini adalah bertebarannya syair-syair, selain didominasi oleh syair-syair karya
Ibn arabi syair-syair dalam kitab ini juga banyak diambil dari para penyair
andalusia,yang jelas fushus al hikam adalah karangan dalam bentuk prosa yang
banyak ditaburi oleh syair.
Ṏ.penyebaran,pengaruh,dan posisi
Dalam proses penyebarannya fushus al hikam
disebarkan dengan berbagai macam cara,yang pertama dengan diajarkan kepada
muridnya atau tatap langsung dengan Ibn arabi,Ibn arabi sendiri memiliki murid
yang bernama Al qunawi yang memiliki peran penting didalam penyebaran dan
pengajaran fushus al hikam,al qunawi sendiri berkata bahwa pehamannya terhadap fushus al hikam merupakan pemberian Tuhan,bahkan
para ulama yang ingin mensyarahkan kitab fushus al hikam ini harus merujuk
kepada Al qunawi.
Dukungan para penguasa juga memilki andil besar
didalam penyebaran dan pengajaran kitab fushus al hikam ini,khususnya kawasan turki
dan persia,Kemudian berlanjut kepada penerjemahan-penerjemahan kitab ini
kedalam berbagai bahasa,seperti bahasa inggris,jerman,prancis,indonesia dan
bahasa lainnya,adapun apabila terdapat kesalahan itu karena proses penerjemahan
nya yang bermasalah disebabkan pemahaman kitab ini yang sulit.
Ṏ.Ajaran sentral
Fushus al hikam sendiri kalau di artikan secara
bahasa berarti tatakan kebijaksanaan,dan nama-nama bab dalam kitab ini
dinamakan dengna nama para nabi yang mengandung arti bahwa para nabi merupakan
a tatakan yang dititipkan kebijaksanaan atau hikmah oleh Tuhan sebagai tempat
perpegang atau merujuknya manusia,dalam kitab ini bab pertama dinamakan dengan
nabi adam sedangkan bab terakhir dengan nabi muhammad namun bab diantara bab
ini tidak disusun secara kronologis dan ajaran yang disampaikan dalam bab ini
tidak mesti terkait dengan kisah nabi atau nama bab-bab dari kitab ini.
Perlu diketahui bahwa untuk memasuki fushus al hikam harus dipahami konsep wahdat
al wujud terlebih dahulu karena konsep ini merupakan intisari pada kitab ini,Adapun
konsep wahdat al wujud memiliki pengertian bahwa tidak ada sesuatu pun dalam
wujud kecuali Tuhan;hanya ada satu wujud haqiqi yaitu Tuhan dan disebut oleh
Ibn arabi dengan Al haqq,dan manusia sempurna merupakan mikrokomos penampakan
diri Tuhan yang paling sempurna,dan di dalam sistem Ibn arabi tajalli Tuhan
merupakan ajaran sentral.
Doktrin wahdat al wujud menekankan tidak hanya
sisi tasybih tetapi juga tanzih dan doktrin ini pun telah menimbulkan
perdebatan panjang yang tak berkesudahan selama berabad-abad antara ulama yang
pro dan kontra,ulama yang pro beranggapan bahwa wahdat al wujud merupakan tauhid
yang tinggi karena mengesakan Tuhan,tetapi ulama yang kontra beranggapan ini
adalah ajaran sesat karena menyamakan Tuhan dengan Alam.
Selain konsep wahdatul wujud konsep yang tidak
bisa dipisahkan dari kitab fushus al hikam ini adalah konsep insanul kamil
,yang mana Ibn arabi memisahkan manusia
pada taraf universal dan partikular,konsep ini pun didukung ole hadis nabi”inna
Allah khalaqa adam ‘ala shuratih”ini mengandung arti bahwa dalam diri manusia
sudah tercakup nama dan sifat Tuhan,adapun tepatnya manusia sempurna merupakan
perpaduan semua nama dan sifat Tuhan
serta semua realitas alam.
Adapun dalam konteks manusia partikular Ibn arabi
membedakan insanul kamil dengan insanul hayawan,insanul kamil contohnya manusia
seperti para nabi,dan tidak semua orang bisa menjadi insanl kamil namun cara
yang ditempuh untuk menjadi insanul kamil adalah berakhlak dengan akhlah Allah
atau sifat –sifat dan nama Allah .
Diringkas oleh Salim
Rahmatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar