Sumber Foto: www.alkhoirot.com |
Dan sesungguhnya
kami mengetahui bahwa mereka berkata, “sesungguhnya al-Qur’an itu hanya
diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad). “ Bahasa orang yang mereka
tuduhkan (bahwa Muhammad belajar)kepadanya adalah bahasa ‘ajam, padahal ini (al-Qur’an) adalah
dalam bahasa Arab yang jelas. (An- nahl
ayat 103)
Ayat ini merupakan satu di antara beberapa ayat yang sama-sama
berbicara mengenai al-Qur’an. Ayat ini digunakan sebagai counter-attack
pendapat orang-orang yang meragukan keaslian
bahasa al-Qur’an. Sebagaimana kita ketahui, bahwa al-Qur’an menuturkan
dalam ayatnya, bahwa al-Qur’an menggunakan bahasa Arab yang jelas.
Sekalipun begitu, para peneliti al-Qur’an menyebutkan ternyata
al-Qur’an terdiri dari banyak bahasa, itu disebabkan karena ditemukan kata-kata
dalam al-Qur’an yang sama dengan kata di luar bahasa arab. Sehingga benarlah
kemudian, ayat tersebut menyebutkan bahwa Tuduhan orang-orang yang menyatakan, al-Qur’an
yang dibawa oleh rRsulullah saw ini diajarkan oleh manusia biasa, bukan
diajarkan Tuhan. Bisa jadi karena melihat bahasanya ada bahasa dari luar arab.
Namun, ada sebuah teori dalam bahasa, ketika kita mengadopsi bahasa
asing, atau menjadikan kata-kata dalam bahasa asing sebagai bagian dari bahasa
kita; dalam hal ini kita kenal dengan Arabisasi. Artinya menjadikan kata asing
menjadi kata arab.