Selasa, 08 Agustus 2017

Lulus Abstrak Paper


Apa yang aku bisa ceritakan hari ini? tanyaku membuka tulisan malam ini. Dunia menulis sejatinya akan berjalan jika penulis memiliki bahan untuk ditulis. Lantas, bagaimana mau menulis jika setahi kuku bahan hasil bacaan tidak ada di kepala. Karena itu, membaca merupakan aktifitas tak terpisahkan bagi seorang penulis.

Lain lagi jika  kita mulai menelisik apa itu membaca sebenarnya? Pikir sempit, membaca dipahami hanya sebagai aktifitas merekam susunan kata yang tertuang dalam lembar demi lembar kertas. Berbeda, jika melakukan perluasan pikir, maka membaca tidak terbatas merekam kata, tetapi juga merekam alam, merekam kehidupan yang dijalani.
Demikian, terjawablah pertanyaanku di atas, yang bisa kuceritakan adalah hasil bacaanku terhadap kehidupan, tak mesti kehidupan orang, kehidupan pribadi juga sudah sangat menarik untuk diceritakan.

Pagi ini, saat mentari mulai menanjak pelan, aku masih bersantai ria merebahkan badan sembari mengamati status dengan berbagai topik. Mulai status terkait negara yang tertulis dalam berita-berita online, sampai status singkat para jomblowan dan jomblowati yang bangga dengan kejombloannya, bergantian mengisi laman-laman facebookku.

Kala itu juga, perbincangan terbangun antar penghuni kamar pojok lantai tiga, asrama Haji Muhajir. Bagi kami bertiga, sepertinya hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu, menunggu pengumuman lulus abstrak untuk konferensi jurnal Fikrah di STAIN Kudus. Ngomong ngalur ngidul entah kemana, tak tentu topik, yang penting ngomong sudah, sampai akhirnya ngalur ngidul itu dihentikan sebuah link grup whatsapp yang meminta  diklik, untuk melihat nama-nama peserta yang lulus seleksi abstrak.

Jrengg….jreng….jreng….kuota terbatas, bahkan sekarat yang menopang pintarnya HPku, aku gerus untuk menyusup, menyusuri link itu. Hingga teriakan kami pecah, melihat rangkaian kata yang menyimbolkan teman kami, ya di lulus, tidak tanggung-tanggung, namanya di bawah nama ketua tertinggi kampus kami. Sungguh kejutan, ternyata ketua kampus ku ikut juga.
Teriakan demi teriakan akhir pecah kembali, setelah namaku dan nama temanku yang lain turut terpampang pada pengumuman online itu. Hah…..meski Cuma baru lulus abstrak, tapi cukup bahagia, apalagi lulus paper dan ikut konferensi. Semoga aja ya kawan.

Lulus abstrak dan hanya dikasih waktu satu minggu untuk membuat paper, lumayan berat bagiku yang berada di masa-masa peracikan skripsi, belum dapat pembimbing lagi, tambah deh otak ini diputar keras, fisik ini terus digenjot untuk mensukseskan paper ini. semoga berhasil guys, go to kudus, be the presentator of paper with the title “ Sosial Media Sebagai Corong Dakwah Millennial”. (3L/07/08/17)


sumber foto:
http://www.tobasatu.com/wp-content/uploads/2015/12/GITA-GUTAWA.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar