Sabtu,
11 Oktober 2014
Hal kecil yang
dipersulit,,,,,Fight It!!!!!
Jengkel,
bagaimana sikap ke depan nantinyah, ribuan pendapat, sorak-sorai, tertawaan,
campur-gaur mewarnai kepulanganku siang ini, siang ini aku dan kawan-kawan
punya agenda bermain futsal, karena time yang ditelah ditentukan pada
jam 3 siang, maka kami tidak langsung
pulang ke asrama tapi mampir di futsal dulu.
Wah
futsal siang-siang, sekalipun jam 3, tahulah kita berada di pusat Negara,
Jakarta yang dihiasi hotel-hotel menjulang tinggi, sayang pohonnya jarang
sekali, walhasil panasnya minta ampun, air pun menjadi sangat berguna, ia akan
membasahi kekeringan tenggorokan yang akan menimpa kami nantinya.
Sayangnya
kami tidak membawa air gallon seperti biasanya, karena berangkatnya dari kampus
kami kira kami bisa meminjam dulu gallon kampus dan diganti nantinya, ternyata
adu mulut dengan receptionist kampus terjadi, seketika setelah kami mencoba
mengutarakan maksud kami, ibu sang receptionist bersikukuh sekali tidak
memberikan kami meminjam, ia mengatakan; “kalian tidak bisa dipercaya”,
seketika kami terkejut, dalam Bis riuh, bagaimana bisa tidak ada rasa percaya
terhadap mahasiswa kampus sendiri, satu angkatan berjumlah 40 orang.
Ribuan
celotehan dan sikap nantinya, jika diminta bantuan “ kami mahasiwa yang tidak
bisa dipercaya, kenapa minta bantu dengan kami, takutnya nanti ini hilang
,,,blaabllablaa,,,,”celotehan demi celotehan terus berlanjut, sang ibu berkata;
“kalau kalian mau minjem, kalian harus mengantarkan gallon nantinya ke asrama
ibu, apa kalian punya motor ?” “jangankan
motor dua mobil ada bu”, jawab kami. tapi semua alasan yang kami berikan tidak
digubris
Yaaaaailah
nih ibu. Seorang teman kami mencoba membuat sensasi lucu, pura-pura untuk
menaikkan tensi sang ibu, ia mengambil gallon kosong dan memanggulnya di
pundak, ia lalu berjalan mencari sang ibu, gelak tawanya terbias ketika sang
ibu melihat dan agak tensi, tapi kemudian teman kami itu memberikan sinyal jika
itu hanyalah galon kosong, hahahaha,,,kena tuh sang ibu,,,,dikerjain.
Sementara
kami dalam bus terus berceloteh tentang hal ini, kami melontarkan berbagai
ledekan, seorang teman kami dengan gayanya “ seretttt nanti ke neraka” maklum
kemarin khutbahnya dengan main seret ke neraka,,,ekh malah jadi trend
bergaya seperti itu dan selalu mengundang gelak tawa. Setelah beberapa lama
berceloteh akhirnya kami sepakat akan bertanggung jawab bersama, sekalipun ada
yang tidak setuju, ia meragukan keberanian kami nanti, terserah dia kalau nggak mau ikut, ia juga nggak ikut main
futsal, so kami sepakat bertanggung jawab bareng, kecuali itu tuhh teman
yang super itu, karena itu akhirnya seorang teman dengan lihainya mengambil
sebuah galon lalu menaikkannya ke bus, bagus coyyy, tiba-tiba pak satpam
seperti mencium gelagat itu, mereka lalu mengintip dari kaca bus,” ambil berapa
kalian” katanya , “satu pak, jangan beritahu ya pak, kami akan bawa kok dari
asrama sebagai gantinya” tapi pak satpam nampaknya ngeyel juga, “kami akan
tanggung jawab pak, kalau hilang kami bayar seratus ribu”, tiba –tiba saja,
kata-kata sadis terlontar, “bapakpun kami bayar” waduuuuuhhhh parah
nehhh,,,beruntung bapaknya tidak marah. Kami pun berhasil mendapatkan sebuah
galon meskipun tidak diketahui oleh sang ibu.
Bus
lalu meluncur menuju lapangan futsal, riuh kemenagan mengelabui sang ibu
bergema di atmosfir bus, hehehehe,,,,akhirnya kami sampai, lalu bermain di
bawah terik matahari yang cukup menyengat, sampai-sampai kulit kakiku
terkelupas karena tidak memakai sepatu, permainan itu benar-benar menguras tenaga, tegukan demi
tegukan ,,,,terus mengucur ke dalam mulut kami, permainan belum usai tapi air
sudah habis terkuras, gimana rasanya jika tidak ada air? Seandainya gallon itu
tidak diambil,,,,,habis sudah. Terkadang hal kecil yang dipersulit memang harus
dilawan demi kemaslahatan umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar