Sub Bab: Negara dan Kepemimpinan dalam
Islam
Judul dari sub bab kelima ini bisa jadi bermakna bagaimana
pandangan Islam terhadap negara dan kepemimpinan. Lalu, seperti apakah negara
dan kepemimpinan dalam Islam? Berikut kita simak pada paragraf- paragraf sub
bab kali ini.
Gus Dur menyebut bahwa ada kedekatan antara kepemimpinan dan konsep
negara dalam Islam. Sebagaimana adagium yang pernah dilontarkan Gus Dur bahwa
Islam tidak ada tanpa kelompok, kelompok tidak ada tanpa kepemimpinan, dan
tidak ada kepemimpinan tanpa ketundukan.
Ini menunjuk kekuasaan efektif
bagi pemimpin; dalam hal ini presiden , sebagaimana Munas Ulama tahun
1957, presiden RI untuk sementara disebut memiliki kekuasaan efektif.
Perlu diketahui bahwa ketiadaan konsep negara dalam Islam bukan
berarti menunjukkan ketiadaan konsep kepemimpinan dalam Islam; dalam Islam,
orientasi kepemimpinan adalah menyejahterakan rakyat. Selama itu
menyejahterakan rakyat maka tidak penting bentuk ataupun sistem negaranya.
Namun, permasalahan yang sering dihadapi adalah kesejahteraan
sering dianggap kepemilikan saja, padahal kesejahteraan bukan hanya terkait
itu, tetapi terkait kebebasan bersuara, berpendapat, berorganisasi, dan
sebagainya.
Menarik bahwa Gus Dur menyebut bahwa masih ada keresahan dari
transisi kepemimpinan negara; seperti yang terjadi di negeri-negeri masyarakat
muslim. Hal yang perlu dicatat mengenai terorisme yang disebutkan Gus Dur pada
Sub Bab ini, bahwa yang diperlukan untuk memberantas terorisme adalah
sosialisasi pengenalan dan identifikasi sebab-sebab terorisme kepada
masyarakat.
Kembali kepada kepemimpinan dalam Islam, bahwa salah jika orientasi
kepemimpinan hanyalah kekuasaan bukan kesejahteraan.
Sumber Foto:
https://www.sidogiri.net/wp-content/uploads/2016/06/PPEMIMPIN-DESA.jpg
Follow Me:
FB: Saleem Rahmatullah, IG:@sarma_saleem, Twitter: @saleem_elsasaki, Fanpage: @Sarma Saleem, BBM: D7C5EEF7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar