Kubuka Ayat ke 6
surah al-Qasas pagi ini, maka kutemukan sebuah ayat yang menyebutkan fir’aun
dan Haman, dan “mereka” yang diteguhkan di bumi. Ayatnya berbunyi:
Dan kami
teguhkan kedudukan mereka di bumi dan kami perlihatkan kepada fir’aun dan haman
bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan kepada mereka.
Bukan bermaksud tak
ingin memahami secara komprehensif ayat-ayat ini, dari rentetan ayat sebelum
dan setelahnya, tapi inilah satu cara memahami secara mendalam, dengan melihat
berbagai hal dalam ayat tersebut.
Aku bertanya,
siapakah” mereka” yang diteguhkan di bumi? Siapakah haman? Kalau fir’aun, aku
lumayan memiliki pengetahuanlah, fir’aun adalah raja mesir yang ingkar kepada
Tuhan, yang mengusir bani Israil, bahkan yang menggap diri sebagai Tuhan,
melakukan perdebatan dengan Nabi Musa as. Kira-kira,pengetahuan secara umum
mengenai fir’aun seperti ini. Padahal, ada juga fir’aun yang baik dan bertauhid
kepada Tuhan.
Siapakah mereka yang
diteguhkan di bumi? Kalau melirik surah al-Qasas secara keseluruhan, terutama
penjelasan Wahbah az-Zuhaili pada tafsirnya, bahwa al-Qasas terkait dengan
kisah Nabi Musa. Berdasar penjelasan ini, bisa jadi yang dimaksudkan mereka
yang diteguhkan di bumi salah satunya nabi musa. Benarkah demikian? Setelah melirik ayat sebelumnya, “mereka” yang
diteguhkan di bumi adalah para kaum “mustadafin”, orang-orang yang tertindas
oleh kekejaman fir’aun. Peneguhan mereka dengan memberikan mereka kekuasaan.
Inilah yang kemudian ditakutkan oleh fir’aun sehingga membunuh anak laki-laki
mereka, kehilangan kekuasaan dan kehancuran mereka, dan Allah perlihatkan apa
yang fir’aun dan bala tentaranya takutkan.
Lalu, siapakah
haman? Tak dijelaskan oleh Syaikh kita (Wahbah az-Zuhaili), siapakah haman? Bisa
jadi ia sejenis fir’aun. Usut-diusut ternyata haman adalah orang dekat fir’aun,
disebutkan menteri atau penasihat, seperti kulansir dari situs kabarmakkah.com, Haman ternyata
disebutkan 6 kali dalam al-Qur’an ayat 6, 8, dan 38 surah al-Qasas, ayat 39
surah al-ankabut, dan ayat 24 dan 36 surah al-mu’min.
Haman adalah sosok
berpengaruh yang menguatkan pengakuan diri fir’aun sebagai Tuhan, Haman Pula
yang diserahkan megaproyek pembuatan menara untuk melihat Tuhan Musa. Saat Fir’aun
terpukul atas kekalahannya oleh Musa as, maka Hamanlah yang menjadi pengikut
setia dan menginisiasi kekejaman terhadap Bani Israil.
Sosok Haman haruslah
kita jauhkan dalam diri saat mengabdi terhadap pemimpin. Pemimpin memang perlu
ditaati perintahnya, namun ketika ia tidak sesuai dengan kebermanfaatan, dan
ternyata penyelewengan, memberikan nasihat adalah lebih baik. Bukan seperti
Haman yang malah membutakan kembali Fir’aun sehingga makin jauh dari Tuhan,
hanya demi menyenangkan Fir’aun sang pemimpinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar