Di pagi hari yang
mulia, Jumat, ku mulai lagi membaca satu ayat kitab suci. Ku fokuskan pandangan
pada pojok kanan lembar al-Qur’an, tepatnya pada halaman 247. Sebuah ayat tertulis
di sana, ayat ke 96 dari Surah Yusuf.
Surah Yusuf, seperti
sering ku dengar kisah-kisah tentang Yusuf, sebegitu pula khazanah
pengetahuanku bergentayangan dalam ruang pikirku. Yusuf sang nabi tampan, Yusuf
sang penguasa, sang penafsir mimpi, dan sebagainya.
Hal itu pula, yang
mungkin saja termuat dalam dalam ayat 96 Surah Yusuf ini. Demikian adanya,
sebagaiamana penamaan surah ini dengan Surah Yusuf, surah ini bercerita tentang
Yusuf, pun turunnya surah ini terkait dengan Orang Yahudi yang meminta
diceritakan tentang Yusuf as. Pun
demikian, dengan ayat ke 96, yang berbunyi:
Maka
ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) ke
wajahnya (yakub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (yakub) berkata, “Bukankah
telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu
ketahui.
Mendengar ayat ini,
kita teringat bagaimana kita diceritakan, bahwa kebutaan yang dialami Nabi
Yakub as karena selalu menangisi Yusuf terobati oleh usapan baju Yusuf. Baik, karena sudah sering kita mendengar kisah
ini, kita seperti sudah paham akan ayat ini, tetapi, sebagaimana selalu ku katakan di setiap tulisan, bahwa langkah seperti ini bukan menafikan ayat yang
lain, dan memang tanpa melihat ayat sebelum ataupun setelahnya, kita tidak akan
memahami dengan baik. Aku hanya melalui satu ayat, mencoba menajamkan rasa
penasaranku, hingga perlu membuka berbagai ayat agar memahami satu ayat.
Pertanyaan yang
mengusik, siapakah pembawa kabar gembira itu? Kabar gembira apa yang dibawa? Untuk
siapa kabar gembira itu, kita sudah tahu, itu tidak lain untuk adalah Nabi Yakub
as.
Ibn Katsir
menjelaskan, pembawa kabar gembira itu adalah Yahudza, kakak Nabi Yusuf as. Seorang kakak yang telah membawa baju yang
dilumuri darah palsu kepada Yakub as, dan kini ia ingin menebus kesalahannya
dengan membawa baju Yusuf as dan diusapkan kepada wajah bapaknya.
Apa kabar gembira
yang dibawa Yahudza? Menurutku, kabar gembira itu tidak lain adalah Yusuf as,
Yusuf lah yang selama ini ditangisi Nabi Yakub as, kabar masih hidupnya Yusuf
as, tentu sangat menggembirakan Nabi
Yakub as. Hal menarik, pertanyaan dari Nabi Yakub as setelah kembali
melihat “Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari
Allah apa yang tidak kamu ketahui”, pernyataan ini menimbulkan pertanyaan,
apa yang dikasih tahu Allah kepada Nabi Yakub, apakah prihal Yusuf as yang
masih hidup?
Tidak ingin
mengada-ada, mari kita simak penjelasan Syaikh kita, Wahbah az- Zuhaili,
mengenai ayat ke 96 ini. Dalam kitab syaikh az-Zuhaili, ayat ke 96 ini
ditempatkan bersama ayat 94-98, membahas mengenai pengetahun Yakub as mengenai
Yusuf as melalui bau yusuf yang dikuatkan dengan Bisyarah al-basyir.
Beberapa ayat
sebelumya menjelaskan ketidakpercayaan anak-anak Nabi Yakub as kepada bapaknya,
saat menyatakan Yusuf as masih hidup. Ketidakpercayaan itulah yang menyebabkan
Nabi Yakub menyatakan “Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku
mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui”, pada ayat ke 96.
Syaikh Wahbah az-
Zuhaili, menafsirkan ayat ke 96 ini, sama halnya dengan apa yang telah tertulis
sebelumnya, sama halnya dengan penjelasan Ibn Katsir, dan ayat ke 96 ini memang
tidak bisa terjelaskan dengan baik tanpa kita melihat ayat sebelumnya. Satu hal
menarik, terjelaskan pada kitab syaikh az- Zuhaili, bahwa sebelum Yahudza
datang membawa baju Nabi Yusuf as, Nabi Yakub as sudah mencium bau Nabi Yusuf
as. Menurut Ar- Razi, inilah salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepada
Nabi Yakub as, dimana ia bisa mencium bau dari jarak jauh.
Ada satu hal lagi
yang mungkin menjadi pertanyaan di kepala kita, kok bisa ya, hanya mengusapkan
baju, seorang yang buta kembali penglihatannya? Jawaban singkat yang akan kita
dapatkan, inilah mukjizat dan kebesaran Tuhan. Tentunya, bagi yang tidak puas,
akan terus mencari. Penjelasan dalam kitab Syaikh az- Zuhaili menunjukkan,
bahwa ada kebahagian, kesukacitaan yang sangat kuat, setelah diusapkan baju
yusuf, sehingga penglihatannya Nabi Yakub as kembali pulih dengan cepat.
Itulah sedikit kisah Nabi Yakub as dan Nabi Yusuf as,
namun hal menarik, yang bisa kita ambil selain hal-hal spiritual, adalah “Kebahagiaan”.
Merasa bahagia adalah faktor lain selain dari kebesaran dan Mukjizat Tuhan yang
memulihkan penglihatan Nabi Yakub as. Demikian, hendaknya kehidupan ini kita
isi dengan kebahagian, mari selalu berbagia, agar kesehatan kita terjaga.
Kalau melirik
berbagai artikel mengenai kesehatan, maka kebahagiaan selalu menjadi hal yang
disebutkan mempengarui kesehatan. Sebagaimana
penulis lansir dari zonakesehatan.info bahwa” kebahagiaan anda mempengaruhi
semua yang anda lakukan, termasuk kesehatan anda sendiri”.
So, Have a good day, agar anda selalu
sehat.
Sumber Foto:
https://farm6.staticflickr.com/5786/23200099845_6e6c8dd74d.jpg
Follow Me:
FB: Saleem Rahmatullah, IG:@sarma_saleem, Twitter: @saleem_elsasaki, Fanpage: @Sarma Saleem, BBM: D7C5EEF7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar