Sumber Foto: www.aktual.com |
Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim,
laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang
sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan
yang memelihara kehormatannya, laki-laki
dan perempuan yang menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka
Ampunan dan Pahala yang besar.
(QS. Al-Ahzab (33): 35)
Dari ayat di atas, dapat kita mengerti bahwa
antara laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan dalam hal relasi kepada
Tuhan. Semua memiliki derajat dan kesempatan yang sama di sisi Tuhan. Maka
tidak ada pengecualian dalam hal relasi dengan Tuhan, sabar bukan Cuma untuk
perempuan, memelihara kehormatan bukan Cuma untuk perempuna, bersedekah bukan
Cuma untuk laki-laki. Jadi, laki-laki dan perempuan sama saja dalam hal
ketaatan kepada Tuhan.
Kalimat terakhir ayat ini menyebutkan bahwa
mereka telah disediakan ampunan dan pahala yang besar, ini menjadi tanda tanya,
kenapa orang yang sudah menjaga ketaatan, bersedeqah, berpuasa dan lain-lain
masih saja disediakan ampunan. Logikanya, hanya orang berdosa kemudian
bertaubat yang diberikan ampunan.
Disediakan pahala baru logis,
karena mereka menjalankan ketaataan. Ini kita tahu mereka selalu menjalankan
ketaatan,menyebut nama Tuhan, menjaga kehormatan, bagaimana ada celah dosa?
Ini masih menjadi tanda tanya besar, apa
makna ampunan di sini, apakah ampunan bukan hanya milik pendosa, ataukah mereka
(yang disebutkan ayat) sewaktu-waktu bisa melakukan dosa, tetapi sudah
disiapkan ampunan kalau mereka bertaubat? Ini perlu mendapat jawaban.
Memang potensi berbuat dosa dimilki oleh semua
orang. Namun, ketika disebutkan bahwa mereka yang bersedekah, taat, khusyuk,
benar, darimana mereka berbuat dosa?