Sumber Foto: www.eramuslim.com |
Dan
kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri
akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya. Sekiranya mereka mengetahui.
(QS. Ar-Rum
(30): 64)
Sesekali
mungkin terbersit dalam pikiran kita, kenapa Tuhan menempatkan kita di dunia? Ada
apa dengan dunia, kenapa kita mesti berada di dalamnya? Kenapa Tuhan tidak langsung saja menempatkan
kita di surga? Toh, kehidupan
sesungguhnya adalah akhirat.
Satu hal
yang mesti dipegang, bahwa segala hal yang menyenangkan, indah, istimewa, kekal, didapatkan dari beberapa kali
mengeliminasi kesenangan dan keindahan. Artinya, “kesenangan haqiqi, keindahan
haqiqi, kekekalan, didapatkan dari beberapa proses menjauhkan diri dari segala
kesenangan-kesenangan palsu.” Mungkin kata-kata
ini terlalu berlebihan, tetapi ada benarnya juga.
Ayat di atas
menyebutkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sendau gurau dan permainan. Tetapi kenapa
Tuhan malah menempatkan kita dalam kehidupan senda gurau dan permainan. Bukankah
Tuhan penuh dengan cinta? Jawabannya, tidak lain adalah cinta. Tuhan memang
tidak butuh apapun dari makhluknya meski itu cinta, makhluknya mencinta agar
dicinta.
Kita berada
di dunia ini untuk diuji, seberapa besar cinta kita kepada diri kita, jika kita
bisa mencintai diri dengan menjaga diri, maka cinta adalah milik kita. sendau
gurau dan permainan dunia adalah sesuatu yang menyenangkan, mengasyikkan, tapi
itu bisa membuat kita lupa kepada kesenangan yang haqiqi yaitu akhirat.
Dunia ini
adalah titipan yang mesti ditaklukkan, ingat kita adalah khalifah, kita yang
memimpin dunia, bukan kita yang dipimpin dunia. Karenanya, jangan terjerembab
pada games yang bernama dunia. Tetapi, setting-lah ia sedemikian rupa, agar
akhirat menampungmu jua. Jadikan games yang bernama dunia, membawamu kepada
kehidupan haqiqi bernama “akhirat”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar