Sungguh
Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan
(QS. An-Nahl
(16): 128)
Sumber Foto: Khazanah. repulika.co.id |
Ayat ini menegaskan bahwa Allah bersama
orang-orang yang bertakwa dan orang yang berbuat kebaikan. Kita bertanya-tanya,
apakah Allah hanya bersama orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan,
bukankah segala hal terliputi olehNya.
Lalu, kenapa dengan orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan, apa kekhususan
dari mereka, sehingga Allah bersama mereka. Apakah kebersamaan itu, bersama
layaknya kita sebagai manusia. Apa efek dari kebersamaan itu, Allah bersama
orang yang bertakwa setelah mereka bertakwa atau sesudah mereka bertakwa.
Bersama dalam ayat tersebut diartikan sebagai
kebersamaan yang spesifik, tidak bisa digeneralisir kepada seluruh makhluk.
Karena tidak semua makhluk bertakwa dan berbuat kebaikan; di satu sisi, segala
hal memang berjalan atas kuasa-Nya.
Namun, tidak bisa disamakan penguasaan dengan kebersamaan.
Kebersamaannya pun tidak sama dengan kebersamaan
makhluk, dimana materi bisa bertemu dengan materi di alam materi; bertatap
muka, berdiskusi, bermain dan sebagainya. Namun, kebersamaan Allah dengan orang
yang bertakwa adalah, kebersamaan yang terpaut oleh kesadaran mental orang yang
bertakwa dan berbuat kebaikan. Kebersamaan itulah yang menyebabkan mereka
terhindar dari perbuatan cela. Efek kebersamaan itu menjaga makhluk dari
hal-hal yang dilarang.
Lalu,
untuk bersama dengan Allah, bukankah kita harus bertakwa dan
berbuat kebaikan, mana yang lebih dulu,
kita berusaha berbuat kebaikan dan bertakwa dulu baru Allah bersama kita, atau
Allah bersama kita baru kita bertakwa dan berbuat kebaikan? Agak kewalahan rasanya kalau kita menjawabnya
dengan pengertian kebersamaan yang umum. Karenanya, sekali lagi makna bersama
di sini adalah lebih khusus.
Apa maknanya? Maknanya adalah penjagaan, menjaganya
dengan berbagai hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar