Sumber Foto: aneuknanggroe007.blogspot.com |
Ingatlah, sesunguhnya di antara kebohongannya
mereka benar-benar mengatakan. “Allah
mempunyai anak” dan sungguh, mereka benar-benar pendusta .
(QS: Asshafat (37): 151-152)
Ayat-ayat
tersebut menunjukkan kepada kita, bahwa Allah tidak mempunyai anak. Bagaimana mungkin
Allah mempunyai anak? Apa jadinya kalau Allah mempunyai anak? Kalau Allah punya
anak, tentu, ia punya istri juga. Itu berarti Allah sama saja dengan manusia,
atau makhluknya.
Karena itu
kemudian, orang –orang yang mengatakan Allah mempunyai anak, adalah benar-benar
pedusta. Mereka sama saja menjadikan Allah menjadi manusia. Jika Tuhan sama dengan makhluknya, bagaimana ia bisa
menjadi Tuhan. Segala konsekuensi yang
dialami oleh makhluknya dialami juga, itu bukanlah Tuhan.
Siapa sih
yang ingin bertuhan kepada tuhan yang sama dengan makhluknya? Di dalam memilih
pemimpin saja, anda mau memilih orang yang lebih dari diri anda; baik secara
kapabilitas maupun hal-hal lainnya. Siapapun itu, semua pemimpin pasti ada
lebihnya dari diri anda. Minimal, ia lebih kaya dari diri anda, sehingga anda
mau berada di bawah kuasa pemimpin anda.
Nah, apalagi
yang kita jadikan Tuhan.Tentu, Tuhan
Yang Maha Atas Segala-Nya, Dialah Allah
SWT. itu kemudian yang harus kita pegang dengan erat; bahwa Allah swt
tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar