Minggu, 15 Juni 2014

Gara-gara roti


Gara-gara roti


Hari ini senin,12 mei 2014
Berada dikampus pagi ini adalah pengobat kerinduan,setelah libur kemarin,ingin segera rasanya berkutat dengan teks-teks yang perlu di selesaikan.aku juga ingin segera bertemu para dosen bahasa inggris yang rata-rata ala-ala comedian.
Tetapi selalu saja ada yang menjengkelkanku, sesampai dikampus aku langsung duduk di aula, buka laptop dan mengirim tugas pak hernowo.
Beberapa saat kemudian sarapan datang,berhubung hari ini aku puasa,jadi ambil roti saja. Gara-gara roti itu pula kejengkelanku terjadi.
Ketika di aula aku menaruh roti itu di kursi sebelah tempat dudukku,tetapi setelah urusanku selesai dengan internet,aku lupa membawa roti tersebut ke dalam kelas, lalu aku pun turun denga segera berharap roti tersebut tidak pindah tangan, sesampai di aula aku menemukan ratu cerewet yang suka ngomel sudah memegang roti itu, ia sedang menayakan siapa yang menaruh roti sembarangan kepada teman-temanku, lalu aku datang dengan senyuman mengambil roti tersebut,dengan ketusnya dia berkata “naruh roti sembarangan,ntar dimakan” ya elaaaah dalam hatiku berkata “lupa roti aja salah ,dibilang naruh sembarangan, apalagi buang sampah sembarangan, memang sih gara-gara kampus baru,aula baru, kursi baru ,tapi nggak segitu juga,mahasiswa juga tahu bagaimana ngberrssihin dan ngengotorin” aku memang suka jengkel sama orang-orang yang mudah marah, boleh dibilang orang tersebut belum dewasa , dewasa itu bukan masalah umur tapi berkaitan dengan pengendalian kemarahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar