Gara-gara roti
Hari
ini senin,12 mei 2014
Berada
dikampus pagi ini adalah pengobat kerinduan,setelah libur kemarin,ingin segera
rasanya berkutat dengan teks-teks yang perlu di selesaikan.aku juga ingin
segera bertemu para dosen bahasa inggris yang rata-rata ala-ala comedian.
Tetapi
selalu saja ada yang menjengkelkanku, sesampai dikampus aku langsung duduk di
aula, buka laptop dan mengirim tugas pak hernowo.
Beberapa
saat kemudian sarapan datang,berhubung hari ini aku puasa,jadi ambil roti saja.
Gara-gara roti itu pula kejengkelanku terjadi.
Ketika
di aula aku menaruh roti itu di kursi sebelah tempat dudukku,tetapi setelah
urusanku selesai dengan internet,aku lupa membawa roti tersebut ke dalam kelas,
lalu aku pun turun denga segera berharap roti tersebut tidak pindah tangan,
sesampai di aula aku menemukan ratu cerewet yang suka ngomel sudah memegang
roti itu, ia sedang menayakan siapa yang menaruh roti sembarangan kepada
teman-temanku, lalu aku datang dengan senyuman mengambil roti tersebut,dengan
ketusnya dia berkata “naruh roti sembarangan,ntar dimakan” ya elaaaah dalam
hatiku berkata “lupa roti aja salah ,dibilang naruh sembarangan, apalagi buang
sampah sembarangan, memang sih gara-gara kampus baru,aula baru, kursi baru
,tapi nggak segitu juga,mahasiswa juga tahu bagaimana ngberrssihin dan
ngengotorin” aku memang suka jengkel sama orang-orang yang mudah marah, boleh
dibilang orang tersebut belum dewasa , dewasa itu bukan masalah umur tapi
berkaitan dengan pengendalian kemarahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar