Kamis, 19 Juni 2014

MUMUH SANG PEMBISNIS MUDA



MUMUH SANG PEMBISNIS MUDA

Pandanganku terkejut mendapati sebuah mesin cuci telah berada di kamar mandi, “wah kampus baik sekali” pikirku dalam hati. Ada angin apa kampus memberikan kami sebuah mesin cuci, setelah kuamati kenampakan mesin cuci, kayaknya sudah terpakai, itu terlihat dari warna aslinya yang memudar berubah menjadi kuning. Aku coba membuka tutupnya, ternyata sudah tak terkait lagi, tetapi aku bersyukur kampus sangat baik memberikan kami mesin cuci.

Baru sebentar aku memuji kampus, tampaknya anggapanku salah, ternyata mesin cuci itu milik seorang temanku Mumuh. Mumuh memang sosok teman yang ekonomik, Ia memulai karirnya di asrama siaga menjadi seorang konvensional, wahab teman sekamarku selalu menjadi pelanggannya, dan nampaknya kini Mumuh akan melebarkan bisnisnya dengan membeli sebuah mesin cuci bekas.


Aku sering meliihat Mumuh membaca sebuah buku ekonomi lebih tepatnya buku kewirausahaan, buku itu mungkin sudah banyak mempengaruhinya hingga akhirnya ia masuk dalam proses ekonomi. Semua usaha telah ia coba mulai dari sebagai distributor kedua toko bagus, beli dan tukar hp lewat  toko bagus, mencuci baju, menjual hasil kreasi teman, menjajakan basreng di asrama, dan sekarang ia juga membuat tabungan dan kotak pensil. Luar biasa, jiwa kreatif dan ekonominya mulai tumbuh.

Malam ini tepat ketika aku sedang berkutat dengan laptop, ia datang ke kamarku untuk mengerjakan bisnisnya mencuci baju. Dengungan mesin cuci terus berdengung, Mumuh bekerja dengan serius dan giat. Kita doakan semoga usahanya berhasil dan kita bisa meneladaninya juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar