MUMUH SANG
PEMBISNIS MUDA
Pandanganku
terkejut mendapati sebuah mesin cuci telah berada di kamar mandi, “wah kampus
baik sekali” pikirku dalam hati. Ada angin apa kampus memberikan kami sebuah
mesin cuci, setelah kuamati kenampakan mesin cuci, kayaknya sudah terpakai, itu
terlihat dari warna aslinya yang memudar berubah menjadi kuning. Aku coba
membuka tutupnya, ternyata sudah tak terkait lagi, tetapi aku bersyukur kampus
sangat baik memberikan kami mesin cuci.
Baru
sebentar aku memuji kampus, tampaknya anggapanku salah, ternyata mesin cuci itu
milik seorang temanku Mumuh. Mumuh memang sosok teman yang ekonomik, Ia memulai
karirnya di asrama siaga menjadi seorang konvensional, wahab teman sekamarku
selalu menjadi pelanggannya, dan nampaknya kini Mumuh akan melebarkan bisnisnya
dengan membeli sebuah mesin cuci bekas.
Aku
sering meliihat Mumuh membaca sebuah buku ekonomi lebih tepatnya buku
kewirausahaan, buku itu mungkin sudah banyak mempengaruhinya hingga akhirnya ia
masuk dalam proses ekonomi. Semua usaha telah ia coba mulai dari sebagai
distributor kedua toko bagus, beli dan tukar hp lewat toko bagus, mencuci baju, menjual hasil
kreasi teman, menjajakan basreng di asrama, dan sekarang ia juga membuat
tabungan dan kotak pensil. Luar biasa, jiwa kreatif dan ekonominya mulai
tumbuh.
Malam ini
tepat ketika aku sedang berkutat dengan laptop, ia datang ke kamarku untuk
mengerjakan bisnisnya mencuci baju. Dengungan mesin cuci terus berdengung,
Mumuh bekerja dengan serius dan giat. Kita doakan semoga usahanya berhasil dan
kita bisa meneladaninya juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar